Sebelumnya tak pernah
terpikirkan oleh saya untuk menjadi seorang guru. Tapi inilah yang ditakdirkan
oleh Tuhan untuk saya menjadi seorang guru. Menjadi guru bukanlah hal yang
mudah, karena seorang guru adalah contoh tauladan bagi anak didiknya. Guru harus
memiliki sifat yang penyayang, santun dan lemah lembut tapi tegas.
Saya mengajar kelas 3 di SDN Kenanga, ada sebanyak 20
siswa yang saya ajar dikelas 3. Ada berbagai macam karakter yang berbeda-beda,
tingkah mereka yang polos dan lucu membuat saya semangat mengajar. Ada seorang
anak yang menarik perhatian saya, dia bernama Rijal. Ketika proses pembelajaran
dia cenderung pendiam, dan ketika saya menyuruhnya membaca dia tidak mau dan
jika saya melihat dia sedang mengerjakan soal-soal dia menutup bukunya. Sayapun
mencoba untuk mencari tahu penyebabnya, dan ternyata Rijal belum bisa membaca. Kata
orang tuanya Rijal sering bermain ps dan malas belajar membaca. Sayapun meminta
dia untuk belajar membaca bersama saya diluar jam pelajaran, awalnya dia tidak
mau karena takut. Tetapi saya terus mencoba untuk membuat dia nyaman dan
memotivasinya. Dan setelah beberapa minggu belajar akhirnya Rijal bisa membaca
dengan lancar dan rasa percaya dirinya mulai tumbuh.
Pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh, mereka hanya
perlu perhatian dan bimbingan yang lebih dari seorang guru. Setiap anak mempunyai
keunikannya masing-masing, jangan pernah membentak anak didik kita karena itu
dapat mematahkan semangat dia untuk belajar.