Rabu, 21 Desember 2016

SISWAKU

          Sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh saya untuk menjadi seorang guru. Tapi inilah yang ditakdirkan oleh Tuhan untuk saya menjadi seorang guru. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah, karena seorang guru adalah contoh tauladan bagi anak didiknya. Guru harus memiliki sifat yang penyayang, santun dan lemah lembut tapi tegas.
            Saya mengajar kelas 3 di SDN Kenanga, ada sebanyak 20 siswa yang saya ajar dikelas 3. Ada berbagai macam karakter yang berbeda-beda, tingkah mereka yang polos dan lucu membuat saya semangat mengajar. Ada seorang anak yang menarik perhatian saya, dia bernama Rijal. Ketika proses pembelajaran dia cenderung pendiam, dan ketika saya menyuruhnya membaca dia tidak mau dan jika saya melihat dia sedang mengerjakan soal-soal dia menutup bukunya. Sayapun mencoba untuk mencari tahu penyebabnya, dan ternyata Rijal belum bisa membaca. Kata orang tuanya Rijal sering bermain ps dan malas belajar membaca. Sayapun meminta dia untuk belajar membaca bersama saya diluar jam pelajaran, awalnya dia tidak mau karena takut. Tetapi saya terus mencoba untuk membuat dia nyaman dan memotivasinya. Dan setelah beberapa minggu belajar akhirnya Rijal bisa membaca dengan lancar dan rasa percaya dirinya mulai tumbuh.
            Pada dasarnya tidak ada anak yang bodoh, mereka hanya perlu perhatian dan bimbingan yang lebih dari seorang guru. Setiap anak mempunyai keunikannya masing-masing, jangan pernah membentak anak didik kita karena itu dapat mematahkan semangat dia untuk belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar